Saturday, December 17, 2016

Kodak Dan Elang Perkasa

Kodak Dan Si Elang Perkasa

Bagi generasi yang hidup tahun sembilanpuluhan Kodak tentunya saat itu merupakan barang mewah dan tentu tidak asing bagi siapapun juga pada era itu dari Kamera sampai Roll Film hampir semuanya bermerek Kodak yang mungkin saat itu diperkirakan 95% menguasai pangsa pasar dunia.

Tahun tahun itu merupakan puncak kejayaan Perusahaan Raksasa asal Amerika ini dan mungkin saat itu seluruh Management dan bahkan pengamat tidak satupun yang bisa memperkirakan kalau dalam tempo singkat perusahaan Raksasa itu ahirnya bangkrut justru disaat Camera Digital tehnologi yang mereka temukan sendiri berkembang pesat dan "mewabah" diseluruh penjuru dunia
Pengadilan New York pada Kamis  12 Januari 2012 saat perusahaan itu berusia 32 tahun menjatuhkan kepailitan pada perusahaan ini

Menurut sejumlah pengamat seperti dikutip laman timesofindia.com perusahaan pelopor Fotografi tersebut tak sanggub melawan arus digital yang semakin berkembang  mereka terlalu puas pada penilaian Rochester yang membutakan perusahaan untuk berinovasi pada teknologi lain

Mereka terlalu tenggelam di Zona Nyaman dan takut mengorbankan penjualan Film inti mereka ketika George Eastman meninggal, perusahaan ini tidak pernah berpikir dan merasa apalagi kalau Dominasi mereka menguasai pangsa pasar tidak akan bisa tergantikan didunia Fotografi. mereka terlalu terbawa nostalgia, sehingga mereka tidak pernah berpikir untuk mengembangkan bisnis baru.

Elang adalah merupakan Jenis Unggas yang mempunyai umur yang sangat panjang yaitu sekitar 70tahun namun tahukah anda bahwa elang mempunyai dua Fase dalam kehidupannya?
dua Fase itu adalah umur 0-40 tahun dan 40-70tahun dalam dua Fase itulah ada waktu bagi elang selama 150 hari untuk untuk proses transformasi

Pada umur 40 tahun cakarnya mulai menua dan tumpul, paruhnya menjadi panjang dan bengkok sehingga tidak bisa lagi mencari mangsa, sayap dan bulu-bulu disekujur tubuhnyapun semakin lebat sehingga  saat terbang tidak bisa lagi gesit mengejar mangsa

Di umur inilah elang mempunyai dua pilihan menunggu kematian ataukah mengalami satu proses transformasi, pada saat inilah elang akan dengan sekuat tenaga terbang keatas puncak yang tinggi dan membuat sarang ditepi jurang

Dalam proses transformasi itu, si elang harus mematuk-mantukkan paruhnya pada batu sampai lepas dan kemudian menunggu beberapa saat sampai paruhnya itu tumbuh kembali untuk kemudian menggunakan paruhnya itu mencabuti kuku-kukunya sayap dan bulunya yang sudah lebat kemudian menunggu sampai beberapa waktu sampai sayap dan cakarnya tumbuh kembali kemudian si Elang bisa terbang kembali memulai fase kehidupannya untuk 30 tahun berikutnya.

Perubahan itu memang terkadang menyakitkan, untuk keluar dari zona nyaman itu sangatlah susah karena katanya zona yang melenakan.
maka segera ambil keputusan, walaupun itu sangat menyakitkan seperti Elang, kemudian bersedia membayarnya yaitu tidak nyaman dalam proses.

Segala sesuatu ada harganya seperti Elang yang harus merasakan kesakitan selama lima bulan dalam proses dan transformasinya.
Dan perjuangan Elang selama 150 hari itu adalah harga yang harus dibayar untuk kesuksesan 30 tahun berikutnya.

Maka Mari kita berubah karena didunia ini tidak ada yang kekal kecuali perubahan itu sendiri.

Ardian Madika
18 Desember 2016

No comments:

Post a Comment